Cara orang berkomunikasi melalui beberapa media yaitu bicara (speaking), ada yang bicara tentu
ada yang mendengar (listening), setelah ditemukannya tulisan maka orang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa tulisan (writing), dan tentu saja ada yang membaca (reading)
Listening, Speaking, Reading dan Writing -> inilah yang disebut dengan 4 keterampilan bahasa atau
4 skills of language. Maksudnya apa? Maksudnya tujuan orang belajar bahasa adalah menguasai 4
keterampilan ini yaitu :
Grammar?? .. itu bukan tujuan orang belajar bahasa, sayang. Karena itu sangatlah meleset jika
anda belajar bahasa Inggris dengan tujuan Grammar. Lalu mulailah anda menghapal rumus-rumus
Grammar ini dan itu, akhirnya malah puyeng – darah tinggi kumat, tiap hari marah-marah di rumah
tanpa sebab. Okey, baik kita lanjutkan yah
“ ..Language is a set of skills ..” maksudnya bahwa bahasa adalah seperangkat keterampilan.
Maksudnya apa nih? okey .. pertama anda harus pahami antara “Pengetahuan” dan “Keterampilan”
samakah mereka?
Tentu anda setuju bahwa mereka tidak sama. Dalam psikologi pengetahuan itu masuk dalam ranah
cognitive (cognitive domain). Pelajaran semasa kita SMP seperti Geografi, Ilmu Bumi itu sifatnya
cognitive – gampang nya hapalan
Keterampilan masuk dalam ranah motoric atau gerak. Pelajaran seperti Mengetik, Berenang, Pencak
Silat semuanya masuk dalam ranah motoric (motoric domain).
Artinya untuk menguasai nya anda WAJIB gerak. Kalau nggak mau bergerak ya nggak akan bisa.
Apalagi yang disebut keterampilan itu apabila sudah dapat kita lakukan secara otomatis tanpa
berpikir (automatically without thinking) Apa rumus nya agar naik sepeda nggak jatuh?
Apa rumus nya biar mengapung saat berenang?
Tidak ada rumus apapun yang perlu ada hapal untuk dapat melakukan hal tersebut diatas. Yang
diperlukan hanya 1 (satu) langkah sederhana yaitu
Praktek .. Praktek .. Praktek
Gerak ...Gerak ...Gerak ...
Sederhana sekali bukan? penyakitnya juga sebetulnya sederhana
Males ...males.... males
Takut salah ...takut salah ...takut salah
1. Berbicara seperlunya, buat status di facebook seperlunya
2. Jangan sembarang ngomentari orang
3. Jadilah apa adanya, jangan sembunyikan hal yang tidak perlu
disembunyikan
4. Koreksi kesalahan dan kelemahan kita dan segera perbaiki
5. Cari Panutan untuk diri kita dan minta nasehatnya untuk
memberikoreksi atau masukan untuk diri kita
6. Cari kegiatan positif untuk membuat kita senang, jika kita senang
tentu Pembaca akan merasakan efek bahagia dari tulisan kita
7. Minimalisir konflik dengan manusia
8. Jangan cepat puas diri dan gak tau malu
9. Berusaha hilangkan sifat-sifat negatif
10. Minta maaf pada orang yang pernah kita sakiti
Pada tahun 1987, Ketika Anthony Greenwald seorang psikolog
pesohor telah menemukan hasil survey bahwa voting hari nasional
prempuan pada waktu itu lebih meningkat 25,2% ketika Responden
diminta pada malam sebelum voting agar mereka pergi esok nya
untuk melakukan voting ketimbang mereka yang tidak di minta
malam itu.
Manusia pada umumnya ingin menjadi konsisten dan diakui, Setiap
kali Anda membuat mereka setuju akan apa yang Anda pinta maka
sebenarnya Anda mengurangi resiko penolakan ketika Anda
menawarkan sesuatu dan menaikkan respon terhadap penawaran
Anda, buatlah PERTANYAAN dan bukan pernyataan untuk persuasi
Anda.
Daripada Anda bilang: Tolong hubungi kami jika Anda harus
membatalkan perjanjian
Kenapa tidak bilang: Boleh saya minta tolong, hubungi kami jika Anda
terpakasa membatalkan perjanjian?
Bisa dimengertikan?
Lalu, sebenarnya umur berapakah yang potensial untuk membangun
hubungan yang positif dengan konsistensi dan komitmen?
Dr. Robert B Cialdini mengatakan :
Asah Target demografi yang ideal di bawah umur 30 tahun
karena mereka butuh jati diri dan konsistensi dan tentu setiap
value baru yang kita tawarkan akan sangat mudah di tangkap
mereka
Atau bisa lebih berumur dari itu tapi dengan sedikit modifikasi.
Maksudnya gini, orang yang sudah berumur di atas 30 tahun
biasanya dia sudah menemukan jalan hidupnya, sudah mulai mapan
dan cenderung susah di ubah.
Contoh:
Misalnya Anda menawarkan produk baru tapi 20 tahun lalu ada
produk yang sama dengan tampilan dan value yang berbeda pada
zaman itu. Apa parameter nya?
Lihat banyak tidak orang yang membeli pada waktu itu?
Bagaimana respon dan action pasar pada waktu itu?
Bagaimana aplikasi nya?
Untuk mereka yang tidak ada pada zaman itu tentu lebih mudah
menawarkan value yang baru dari produk
Dan untuk mereka yang udah lahir sejak zaman itu maka kita
harus membangun “consistency bridge” dengan menyegarkan
kenangan masa lalu yang berkaitan dengan produk ke mereka
lalu kita tambahkan “inovasi dan perbaikan” yang kurang dari
produk masa lalu dan ada di produk kita
Coba jujur, SEBERAPA CEPAT Anda MENGUBAH pendapat Anda tentang suatu hal
ketika tahu wanita idaman Anda punya opini yang sangat BERLAWANAN?
Dengan kata lain, Anda BERSEDIA berubah dan melakukan sesuatu DEMI si dia.
Banyak sekali pria yang melakukannya ketika mendekati wanita impiannya.
Mereka TIDAK BERNYALI menjadi diri sendiri, menyatakan penolakan, atau
melempar argumentasi kepada wanita yang sedang ditargetkan.
Sebab kalau bertindak seperti itu, mereka KHAWATIR TIDAK DISUKAI.
Atau jika berada dalam sebuah kompetisi, pria-pria demikian biasanya berusaha
segala macam cara agar bisa satu tim dengan sang wanita.
Kalaupun ternyata tidak memungkinkan, si pria akan berusaha menjadi ‘lawan’
yang LEMBUT, BAIK HATI, NETRAL nan BIJAKSANA mengakomodasi perilakunya.
Anda pernah bertanding basket dengan wanita dan pura-pura kalah?
Jangan pikir wanita tidak dapat mencium AGENDA BUSUK yang Anda lakukan itu.
Justru agenda seperti itu membuatnya KEHILANGAN MINAT terhadap Anda. Tidakkah Anda merasa risih, curiga atau kurang nyaman bila didekati oleh
seseorang yang selalu bersikap manis nan baik terhadap Anda?
Saya beritahu satu rahasia: jika wanita tertarik, dia akan memberikan sejumlah
TANTANGAN pada Anda untuk MENGUJI apakah Anda pria kiss-ass atau bukan.
Kalau Anda sudah gagal di sini, LUPAKAN mimpi date dengannya.
Pria Glossy TIDAK MENCARI ATAUPUN MEMBUTUHKAN VALIDASI WANITA untuk
bisa menciptakan ketertarikan.
Seorang pria Glossy TIDAK MERENDAHKAN DIRINYA menjadi penjilat dan kacung,
alias sang penyedia dan tukang support demi membuat wanita tertarik padanya.
Menjadi mahasiswa yang cerdas bukan berarti Anda harus menolak semua ajakan
untuk bersosialisme dengan teman-teman Anda.
Apalagi jika Anda adalah profesional muda, SANGAT DIWAJIBKAN memiliki
bergaul di luar jam kantor.
LUANGKAN WAKTU, setidaknya dua kali dalam seminggu, untuk hangout dengan
gerombolan teman Anda.
Wanita menilai pria BERDASARKAN SAHABAT & LINGKARAN SOSIALNYA.
Kaum wanita percaya bisa mengintip ISI KEPRIBADIAN seseorang lewat JARINGAN
SAHABAT yang dimiliki.
Namun jujur saja, itu sebenarnya bukan khusus dilakukan wanita saja, tapi juga
oleh kita kaum pria.
Kita melakukannya secara OTOMATIS, sebagai INSTING interaksi dinamika sosial.
Sahabat-sahabat yang Anda miliki akan ‘BERTERIAK SESUATU’ tentang Anda, sama
seperti jenis baju, sepatu, asesoris, dan segala sesuatu yang menempel di tubuh
Anda akan menampilkan CITRA atau IMPRESI khusus tentang Anda. Misalnya, jika Anda terlihat memiliki KUMPULAN TEMAN yang menyenangkan, dia
akan menilai Anda sebagai orang yang menyenangkan.
Jika Anda terlihat memiliki kumpulan teman yang nerd dan gloomy, dia akan
menilai Anda sebagai orang yang nerd dan gloomy.
Orang yang menarik tentu akan DIKELILINGI orang yang menarik lainnya.
Jadi jika Anda tidak terlihat memiliki banyak teman, malas bergaul, maka wanita
yang Anda sedang dekati akan merasa RAGU MELADENI ajakan interaksi Anda.
Itulah alasan utama mengapa awalnya seorang wanita bisa terlihat antusias
dengan Anda, namun KEHILANGAN MINATNYA ketika pada pertemuan pertemuan berikut.